steimm.ac.id – Sabtu, 8 April 2023 M yang bertepatan dengan 17 Ramadhan 1444 H STEI Masyarakat Madani Pamekasan menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an. Kegiatan yang bertempat di halaman STEI Masyarakat Madani Pamekasan ini dihadiri oleh Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa STEI Masyarakat Madani Pamekasan.
Hujan deras turun bersamaan dengan dimulainya kegiatan peringatan Nuzulul Qur’an, tapi syukur Alhamdulillah kegiatan tetap berjalan lancar penuh hikmah, hujan reda bertepatan dengan dimulainya kajian peringatan nuzulul qur’an. Kegiatan peringatan Nuzulul Qur’an ini diawali dengan tadarrus dan khotmul qur’an bersama pada jam 13.00 WIB, dilanjutkan kajian tentang peringatan nuzulul qur’an yang diisi oleh KH. Ali Mukti pada jam 16.00 WIB dan diakhiri dengan buka puasa bersama.
Dalam menyikapi Keutamaan Ramadhan, ada 3 golongan. Pertama, golongan yang acuh terhadap keutamaan Ramadhan. Kedua, golongan yang hanya beribadah sekedarnya sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah. Golongan terakhir mereka yang bersungguh-sungguh dan memaksimalkan keutamaan Ramadhan. Ketiga golongan tersebut Beliau analogikan dengan kisah Iskandar Badri atau Iskandar Zulkarnain yang memerintahkan pengikutnya untuk mengambil benda yang diinjak pada saat ekspansi kekuasan di malam hari. Kisah tersebut tertulis dalam buku Tasawuf Modern karya Hamka. Demikian cerita Ketua STEI Masyarakat Madani Pamekasan (Mohammad Romli, S.E.I., M.M.) dalam sambutannya.
(Tim Publikasi : STEI Masyarakat Madani Pamekasan)
KH. Ali Mukti memaparkan surat Al-Qadr yang menurut beliau surat ini sangat melekat dengan peristiwa nuzulul qur’an, Beliau memaparkan surat tersebut mendasarkan kepada kitab tafsir Ibnu Kastir karya mufassir besar Imam Ibnu Kastir. Salah satu alasan Beliau membahas surat Al-Qadr, dikarenakan Beliau mengaji langsung kepada Abu Yasin Muhammad bin Alawi Al Maliki di Mekkah dengan harapan bersambung dalam sanad.
Baca Juga : Finalisasi SOP Berbasis SN Dikti dan Non SN Dikti STEI Masyarakat Madani Pamekasan
Faktor internal diselenggarakan kegiatan peringatan nuzulul qur’an STEI Masyarakat Madani Pamekasan karena Al-qur’an adalah way of life, dengan harapan kita selalu menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman hidup agar senantiasa selamat di dunia dan akhirat. Sedangkan faktor eksternal dari diselenggarakan kegiatan ini, karena banyak pihak yang ingin menjauhkan kita umat Islam dari Al-qur’an. Inilah alasan diselenggarakannya peringatan nuzulul qur’an yang dikoordinir oleh Wakil Ketua III (Moh. Shahebul Bahri, M.Pd.) yang alasan tersebut juga disampaikan oleh Ketua STEI Masyarakat Madani Pamekasan dalam sambutannya.