steimm.ac.id – Guna memastikan kualitas pembelajaran yang terstruktur dan relevan, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Masyarakat Madani Pamekasan mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Bertempat di kantor STEI Masyarakat Madani Pamekasan, acara ini dihadiri oleh seluruh dosen pengampu mata kuliah semester ganjil Tahun Akademik 2025/2026.
Kegiatan dibuka pada pukul 08.00 WIB oleh Muhamad Habibi K. A., S.Pd., M.M., dan dilanjutkan dengan sambutan serta arahan dari Ketua STEI Masyarakat Madani Pamekasan, Mohammad Romli, S.E.I., M.M. Dalam arahannya, Mohammad Romli menekankan pentingnya memasukkan praktisi ke dalam RPS. Langkah ini bertujuan agar materi perkuliahan tidak hanya sebatas teori, melainkan juga memiliki relevansi praktis yang kuat dengan kebutuhan dunia kerja.
Tim Web dan Media STEI Masyarakat Madani Pamekasan
Sesi inti workshop diisi dengan sosialisasi mendalam mengenai panduan penyusunan RPS, termasuk penjabaran tentang Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Sosialisasi ini disampaikan oleh Moh. Syaiful, S.E.I., M.M., dan Sami Ayu Lestari, S.E., M.E. dengan partisipasi aktif dari dosen pengembang RPS, Umayyatun, M.Pd.I., serta dosen lainnya.
Setelah sesi sosialisasi, setiap dosen mulai menyusun draf RPS untuk mata kuliah yang mereka ampu. Sesi ini dipandu oleh Muhammad Habibi K. A, S.Pd., M.M., yang memberikan panduan teknis mengenai lembar kerja dan video pembelajaran. Sementara itu, Didik Kurniawan, S.E.I., M.M., memandu sesi evaluasi rencana pembelajaran.
Acara ditutup dengan sesi diskusi finalisasi dan penyampaian teknis pengumpulan RPS oleh Iftiatun Dian humairoh, M.H.I., dan Ismiatul Khairiyah, S.H., M.E.
Melalui workshop ini, STEI Masyarakat Madani Pamekasan berkomitmen untuk memastikan setiap mata kuliah memiliki RPS yang terstruktur. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki akhlak mulia, pemahaman ekonomi syariah, serta keterampilan bisnis syariah yang relevan dengan kebutuhan industri.


