steimm.ac.id – Pelaksanaan program Pengabdian Dakwah Pesantren (PDP) STEI Masyarakat Madani Pamekasan telah resmi berakhir. Pada Selasa, 20 Agustus 2025, empat dari enam posko mahasiswa ditarik kembali ke kampus setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pengabdian. Penarikan mahasiswa ini ditandai dengan seremoni perpisahan yang penuh haru dan kesan mendalam di masing-masing lokasi.
baca juga: Pererat Tali Silaturahmi, Pimpinan STEI Masyarakat Madani Kunjungi Mahasiswa PDP di Lapangan
Dari enam posko PDP, hanya empat posko yang kembali sesuai jadwal. Sementara itu, dua posko lainnya mendapatkan permohonan khusus dari desa dan lembaga tempat mereka mengabdi untuk tetap berada di lokasi guna menyelesaikan program kerja yang masih berjalan. Kondisi ini menjadi cerminan keberhasilan mahasiswa dalam membangun hubungan baik dan memberikan dampak positif yang nyata di masyarakat. Selama acara penjemputan, perwakilan dari STEI Masyarakat Madani yang diwakili oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) menyampaikan rasa terima kasih setulus-tulusnya kepada pihak desa dan lembaga pendidikan setempat.
Dalam sesi penjemputan, para Dosen Pendamping Lapangan (DPL) mewakili STEI Masyarakat Madani Pamekasan menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya. “Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa kami untuk belajar dan mengabdi di sini. Kami juga memohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan PDP,” ujar Moh. Syaiful, M.M. DPL di Lembaga Mardhotillah Sana Laok Waru Pamekasan.
Tim Web dan Media STEI Masyarakat Madani Pamekasan
Sebagai bentuk apresiasi, pihak kampus juga menyerahkan kenang-kenangan kepada desa dan lembaga pendidikan yang menjadi mitra PDP. Momen ini disambut hangat oleh perwakilan desa, seperti yang disampaikan oleh perwakilan Desa Bujur Barat. “Kami sangat berterima kasih atas dedikasi dan program-program bermanfaat yang telah dilakukan oleh mahasiswa STEI Masyarakat Madani. Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin di masa depan dan kami sangat siap jika tahun depan mahasiswa PDP kembali dikirim ke desa kami,” ungkap Mudari, S.H.I selaku kepala desa setempat.
Sementara itu, dua posko lainnya, yaitu di Desa Dempoh Timur dan Lembaga Nurul Jihad Sana Laok. Kedua posko ini melakukan penutupan dengan cara unik. Posko di Dempoh Timur menggelar acara perpisahan yang dihadiri oleh seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Dalam momen kebersamaan ini, mereka berpamitan dan menyampaikan kesan selama menjalani pengabdian.
baca juga: STEI Masyarakat Madani Pamekasan Jaring Calon Mahasiswa Berintegritas di Seleksi Gelombang II
Sedangkan posko di Lembaga Nurul Jihad menandai akhir pengabdian dengan menggelar seminar dan menyerahkan Bank Sampah kepada lembaga pendidikan setempat. Inisiatif ini tidak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga warisan nyata yang dapat terus dikelola oleh lembaga.
PDP kali ini tak hanya menjadi ajang pengabdian, melainkan juga wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu, membangun karakter, dan meninggalkan jejak kebermanfaatan di tengah masyarakat.


